Beternak Tiktok

Tubuh tiktok jauh lebih bongsor ketimbang bebek. Soal rasa, daging tiktok tak kalah dengan daging bebek. berternak tiktok lebih murah ketimbang berternak bebek. Maklum, tubuh tiktok lebih cepat besar ketimbang bebek. Dengan begitu, ongkos merawat tiktok juga lebih sedikit.
Untuk membesarkan tiktok hingga mencapai berat 2 kg, membutuhkan waktu satu setengah sampai dua bulan. Kalau bebek biasa, setidaknya membutuhkan waktu empat hingga lima bulan.
Soal makanan, tiktok juga terbilang tidak rewel. Hewan ternak ini doyan makan apa saja, mulai dari dedak hingga limbah dapur.
Ada dua jenis bahan baku makanan tiktok ini. Pertama adalah dedak dan limbah roti. Harga dedak itu di pasar sekitar Rp 2.000 per kg. Sementara itu, untuk limbah roti, harga per kilogram Rp 5.000.Sebagai gambaran, untuk membesarkan satu tiktok hingga layak dipotong butuh waktu sekitar dua bulan. Selama itu, satu tiktok bisa menghabiskan pakan sekitar 6 kg bahan campuran dedak dan roti.
Untuk mendapatkan tiktok tergolong mudah. kita dapat mengawinkan beberapa pasang itik dan entok. Dari hasil persilangan itu bisa mendapatkan 30-50 butir telur.
selanjutnya memasukkan telur dalam inkubasi sebagai media penetasan. Lama penetasan sebulan. Setelah menetas, bayi tiktok siap dibesarkan dan siap dipotong setelah berumur dua bulan.
Telur agak sensitif, karena proses penetasan merupakan bagian yang sangat menentukan. Proses melakukan inkubasi, misalnya, harus dilakukan secara hati-hati. Sebab, telur-telur ini agak sensitif. Bisa-bisa tidak jadi bebekatau pertumbuhannya lambat. Untuk pemilihan induk yang akan dikimpoikan, mempunyai itik sebanyak 300 ekor dan entok sebanyak 20 ekor. Di restoran dapat dinjual per ekor tiktok seharga Rp 60.000. Karena kalau dijual di pasar, harga tiktok bisa seharga Rp 40.000-Rp 50.000 per ekor.
kandungan protein daging tiktok lebih tinggi ketimbang bebek, sedangkan kolesterol tiktok lebih rendah dibandingkan dengan bebek biasa.