Kolam Belut

Pada umumnya yang membuat ketidak berhasilan budidaya belut adalah media tanam. Untuk budidaya belut, komponen utama ini sangat menentukan dan untuk menjaga stabilitas media tanam perlu diperhatikan dengan teliti.
Banyak petani yang mencoba mengadu nasib dengan membudidayakan belut, gulung tikar dan menjadi momok tersendiri bagi pelaku belut. Tak urung keinginan untuk melakoni budidaya belut harus ditunda dahulu sebelum menemukan media yang tepat dan ideal.
Idealnya, media tanam belut adalah sesuai dengan habitatnya di alam persawahan, karena pada keadaan ekstreem pun belut masih dapat hidup dan berkembang biak.
Belut memang berbeda dengan ikan budidaya lainnya. Sehingga diperlukan perhatian yang khusus. Dalam budidaya belut tetap diterapkan, adalah dengan memberikan sirkulasi air pagi dan sore hari, hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesan pada belut agar merasa seperti hidup di alamnya sendiri.
Sebelum kolam digunakan, isilah dengan air hingga penuh, gosok dan bersihkan tembok kolam agar bau semennya hilang, masukkan daun pisang dan ampas kelapa. Ganti dan gosok kembali setelah 5 hari direndam air. Ulangi lagi hingga bersih, baik jika ditambahkan kapur pada air rendaman tersebut, diamkan selama 1 minggu,
Paling sederhana dan mudah untuk pembuatan media tanam belut, adalah dengan memberikan tanah/lumpur, pupuk kandang (kotoran Kambing tidak dianjurkan), jerami padi, gedebog pisang, SUPERNASA dan TON.
Sebaiknya, tanah dan pupuk kandang diaduk diluar kolam hinga merata, lalu siram dengan SUPERNASA sepertiga (1/3) botol yang telah dicairkan, biarkan 2 hari agar kering. Selanjutnya, masukan sepertiga bagian adukan tadi kedalam kolam, taburkan jerami padi dan gedebog pisang, lalu taburkan TON seperempat (1/4) botol secara merata.
Sisa tanah adukan dengan pupuk kandang yang masih diluar kolam tadi dimasukkan kedalam kolam dengan maksud menutup jerami padi dan gedebog pisang agar terjadi proses pembusukan didalam kolam budidaya. Setelah semua media telah dimasukkan kedalam kolam, isilah dengan air sampai dengan ketinggian air 5 – 10 cm, taburkan kembali TON  3 – 4 sendok makan secara merata lalu dibiarkan selama 1 minggu.
Setelah 1 minggu air dibiarkan dikolam, alirkan keluar secara perlahan dengan memasukan air baru pada pagi hari dan sore hari selama minimal 15 menit, maksudnya adalah membuang gas dan limbah hasil proses fermentasi. Setelah 2 – 3 hari dilakukan pergantian air, periksalah media tanam tersebut dengan cara sederhana adalah memasukkan tangan kedalam media, bila tidak terasa panas maka bibit sudah siap dimasukkan dalam kolam.
Catatan :
SUPERNASA  adalah pupuk organik yang mempunyai sifat cepat menumbuhkan  cacing pada media tanah dan menyuburkan/menggemburkan tanah, Walaupun menggunakan tanah merah yang padat. Lain halnya dengan TON, lebih berfungsi sebagai pengikat kandungan logam dan senyawa yang berbahaya bagi pertumbuhan belut juga, berfungsi menimbulkan dan menghidupkan plankton serta mikro biologi lainnya sebagai salah satu bagian pakan belut.